Selasa, 31 Januari 2012

Mengapa air laut asin dan berwarna biru?


Air Laut Asin

Pernahkah kalian bertanya atau mungkin ditanya “Kenapa Air Laut Rasanya Asin?”Memang fenomena ini sering dipertanyakan. Dulu, waktu masih kecil, suka maen tebak-tebakan dan tebakan atau pertanyaan itupun sering keluar. “Kenapa air laut rasanya asin” Jawabannya “Karena kena lidah, kalau kena mata ya rasanya perih:D :D :D . Ya jawaban itu memang tidak salah, ada benarnya juga. OK…. Lebih lanjut mengenai fenomena air laut kenapa rasanya asin, berikut peneturannya.

Sebetulnya rasa asin pada air laut berasal dara daratan , kronologisnya begini. Pasa saat terjadi hujan didaratan air akan meresap dalam tanah dan sedikit demi sedikit akan keluar lagi melalui sungai-sungai dam akhirnya mencapai laut . Nah pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut air dari daratan juga membawa garam-garam mineral sehinga laut dipenuhi garam-garam mineral.

Kita mengetahui laut mempunyai permukaan yang sangat luas sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penguapan yang cukup besar , pada saat air laut menguap yang menguap hanyalah H2O (air ) sedang garam garam mineral tetap tinggal bersama air laut , begitulah sehinggga air laut rasanya asin . Kadar keasinan air laut ini dipengaruhi oleh faktor suhu, biasanya semakin panas daerah tersebut air lautnya semakin asin. Lalu kenapa air di danau itu tidak berasa asin padahal airnya juga dari daratan? Jawabanya karena permukaan air danau tidak cukup luas sehinggga penguapannya tidak begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau masih balance dan sumber mineralnya sangat terbatas beda dengan laut yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.

Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl).

Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.

Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjdai asin karena banyak mengandung garam.


Air Laut Berwarna Biru

Alasan Air Laut Berwarna Biru
Pada dasarnya, Air tidak memiliki warna. Air hanya menyerap cahaya yang kemudian merefleksikannya. Ada satu pertanyaan yang sering diajukan mengenai laut, adalah mengenai warnanya. “Mengapa Laut Nampak Biru?”

Ada dua proses optik utama pada air laut, dan zat terlarut atau tersuspensi dalam air laut, saat berinteraksi dengan cahaya yang masuk dari Matahari. Dua proses ini adalah penyerapan ( absorption) dan hamburan ( scattering ). Di atmosfer, alasan utama bahwa langit berwarna biru adalah disebabkan oleh hamburan cahaya. Di laut, cara utama air berinteraksi adalah dengan penyerapan cahaya, Air menyerap cahaya merah, dan pada tingkat lebih rendah, air juga menyerap cahaya kuning dan hijau, menyebabkan warnanya bisa berubah ubah tergantung kedalaman dan tempatnya. Warna biru merupakan warna yang paling tidak diserap oleh air, sehingga air nampak berwarna biru. Singkatnya, semakin dalam kedalaman laut, semakin ia berwarna kebiruan.

Diagram diatas menunjukkan kedalaman cahaya yang akan menembus di air laut. Karena cahaya merah diserap kuat, menjadikannya hilang, dan cahaya biru terus menembus masuk kedalam. Dari diagram tersebut juga menjadi alasan kenapa air di dalam bak mandi berwarna putih, dikarenakan semua cahaya masih terserap oleh air sehingga membuat warnanya nampak putih. Sementara saat matahari mulai terbenam dan terbit, air laut akan kelihatan merah di permukaannya dikarenakan penyerapan cahaya tersebut.

Warna yang berbeda pada laut, sungai dan danau juga disebabkan oleh tanaman yang hidup di dasarnya seperti alga yang terdapat pada laut merah, dan endapan yang terbawa didalam air. Seperti warna coklat yang merupakan endapan yang terbawa dari sungai, sehingga membuat warnanya nampak keruh.

Rabu, 11 Januari 2012

POLA ALIRAN SUNGAI



Berbagai pola aliran sungai :
  1. Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang homogen.
  2. Rectangular : Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada daerah rekahan dan patahan.
  3. Paralel : anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.
  4. Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling antara yang lunak dan resisten.
  5. Deranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian bawah.
  6. Radial Sentrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang pada vulkan atau dome.
  7. Radial Centripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.
  8. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
  9. Pinnate : Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.
  10. Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst. Tabel 1. merupakan pola pengaliran dengan karaktersitiknya.
Sedangkan pola aliran sungai dari hulu ke hilir atau dikenal dengan sistem sungai adalah sebagai berikut :